HEY IM MOVING TO THIS SITE HTTP://TIMENTIMUN.BLOGSPOT.COM

Friday, March 12, 2010

KB hari ini

belajar tentang KB

Hari ini, hari berlalu seperti biasanya. Jreng jreng jreng *background lagu nuansa bening. Aku pergi ke sekolah dengan biasanya tanpa ada yang luar biasa, melihat ke hape, 10 MENIT LAGI BANG POS *** BAKAL NUTUP PAGAR dengan manis. Dengan kecepatan 40 km/jam dipastikan seorang Lorenzo dan Valentino Rossi akan kalah di garis final, begitu juga dengan saya, putri dari kerajaan kodok yang rajin menggosok gigi akan terlambat tiba di sekolah, sungguh menyakitkan hati. Di luar diagnose, ternyata hipotesa saya di ignore, dan saya pun tiba di sekolah saya yang manis dengan hati gembira.

Seorang wanita anggun tampak mondar – mandir dengan perut gendutnya, mencari arah yang pasti kemana harus pergi, PKG atau lapangan. Risau hati saya, akhirnya saya menelpon seorang wanita nyaris matang, Si** ami***, dan saya pun pergi ke lapangan. Dengan hati senang, saya berjalan mencari cinta. Saya pun tiba di lapangan ketika terdengar suara dari seberang sana mengatakan, “sudah boleh balik”. Baiklah, saya senang karena pagi – pagi boleh bolak – balik ria.

Pagi itu berjalan agak lain. Pagi dimulai dengan ber – KB massal. Dengan 2 langkah kaki, kaki kiri dan kanan, saya melangkah sendiri menuju tempat yang mereka sebut kop**a*si, tempat yang telah di perjuangkan seorang Bung Hatta, terimakasih Bapak Koperasi Indonesia. Namun, langkahku terhenti ketika banyak manusia ber – KB. Huhu,sembari menggali info *bukan menggali kubur. Saya bercakap – cakap, niat menuju k***ra**I saya urungkan, saya pun melanjutkan langkah mengitari pinggiran lapangan tanpa keju mozzarella dan sozzissss. Namun dalam 10 langkah.
“ hey kamu, ini cabut”, kata beliau
“ cabut gigi? Saya nggak bisa, maaf bu, maafkan saya *sambil memeluk tiang dan menangis – bahakbahak”, kata saya agak lebay

Nb : perlu diketahui saya mencabut rumput yang sebenarnya bukan kawasan saya seharusnya berada. Pesan moral : patuhilah orang tuamu, jangan berjalan sendirian di pinggir lapangan.
Satu per satu hama berhasil saya cabut dengan penuh semangat, dan akhirnya saya keluar sebagai pemenang dan mendapat medali emas dalam rangka pencabutan hama, [thengs GOD, theng mom, father, grandma, salam salam juga buat Mbak dedeh di rumah, pak beye, pak bede, dan antum semuanya”.

Setelah itu secepat mungkin saya naik otoped dan pergi secepat cepatnya menuju k***ra** dengan langkah kaki yang manis dan membeli sebuah teh dari pucuk daun teh Indonesia, namanya teh pocong *poci, ada teh susu dengan 4ribu rupiah atau sekitar US$ 0,4, rasa teh dan juga ada yang kopyor, 3 rebu rupiah *kalau naik bus trans, naik sepuasnya.
Setelah itu, hari berlalu dengan biasanya, saya pun harus syuting lagi seperti biasanya, dan seperti biasanya, saya dapat bagian figuran, digebukin. Sekian. Maaf garing

KB - kerja bakti

No comments:

Post a Comment